06/12/2005 09:07 WIB
Kanker prostat bagi pria sama
menakutkannya dengan kanker payudara bagi wanita.
Walaupun kanker prostat seringkali tidak berakibat fatal, namun dapat
merusak kualitas hidup bagi si penderita.
Terapi prostat sering
menimbulkan masalah disfungsi seksual (impotensi) dan inkontinensi urin (ngompol).
Kedua efek samping itu jelas merupakan pukulan berat bagi pria. Diagnosis
kanker prostat tidak ubahnya seperti datangnya hari kiamat. Padahal,
langkah pencegahan untuk penyakit ini sebetulnya tidak terlalu sulit. Pola
makan yang baik atau diet dapat mengurangi risiko terkena kanker prostat hingga
50 persen. Demikian diungkapkan John Hibbs dokter ahli naturopati dari
Universitas Bastyr Seattle Washington Amerika Serikat.
Mencegah memang selalu lebih baik
daripada mengobati. Langkah pencegahan itu akan sangat menguntungkan bila
dijalankan oleh mereka yang beresiko tinggi terkena kanker prostat. Siapa
kelompok berisiko tinggi ini? Yakni pria usia 50 tahun ke atas, yang memiliki riwayat
kanker
prostat dalam keluarga (ayah atau saudara pernah terkena kanker
prostat),
ras Afro-Amerika (hal ini masih perlu
penelitian rinci, tetapi ras ini diduga lebih berisiko tinggi dibanding kulit
putih).
Cara pencegahan yang ditawarkan John
Hibbs, yakni diet, jelas sangat alami dan mudah dilakukan. Para pria hanya
perlu mendisiplinkan diri untuk menjalaninya. Langkah itu antara lain memangkas
konsumsi lemak, lebih banyak mengasup buah dan sayuran, dan sebagainya, seperti
terurai di bawah ini. Omega 3, nutrisi yang sangat bersahabat
dengan jantung ini rupanya dapat membantu mencegah kanker prostat.
Penelitian laboratorium menunjukkan kekuatan omega 3 dalam menghentikan
perkembangan sel-sel tumor prostat. Para peneliti Universitas Harvard
menguji 48.000 pria AS selama 12 tahun, pria yang mengonsumsi ikan lebih dari 3
kali per minggu, 44 persen lebih sedikit terkena kanker prostat ketimbang
mereka yang mengonsumsi ikan kurang dari dua kali sebulan.
Asam lemak omega 3 ditemukan dalam ikan air
dingin seperti salmon, makarel, trout dan remis. Anda juga
dapat mengonsumsi suplemen minyak ikan. Jika Anda ingin terhindar dari kanker
prostat, jauhi makanan berlemak seperti daging dan susu. Banyak studi mengemukakan,
makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan risiko terkena kanker prostat hingga
dua atau tiga kali lipat. Pria Jepang yang masih menganut pola makan
tradisional yakni banyak makan ikan ketimbang junk food, memiliki risiko yang
jauh lebih kecil untuk terkena kanker prostat daripada pria AS.
Mengapa daging dan susu dianggap berbahaya? Menurut Hibbs,
lemak jenuh yang terdapat di dalam keduanya dapat memacu peradangan, yang selanjutnya
mendukung pertumbuhan tumor. Ketika Anda menumpuk lemak hewani dalam tubuh,
sama artinya dengan memotong kadar antioksidan si pencegah kanker. Coba ganti
daging merah dengan ikan atau daging unggas tanpa kulit. Lupakan susu penuh
lemak, dan tukar dengan susu rendah atau tanpa lemak. Begitu saran Hibbs.
Wanita sering disarankan mengonsumsi kedelai
guna menguatkan tulang dan manfaat sehat lainnya. Berdasarkan penelitian
terbaru, pria juga dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi kedelai. Para
peneliti telah mengamati kesehatan 12.000 orang selama sekitar 20 tahun. Pria
yang minum susu kedelai lebih dari satu kali per hari, 70 persen lebih tidak
berisiko untuk terkena kanker prostat
ketimbang pria yang tidak meminumnya. Karena itu, sebaiknya para pria mulai
rajin minum susu kedelai. Bisa juga mengganti susu untuk campuran sereal atau
kopi, dengan susu kedelai.
Pada tahun 2000, peneliti dari
Universitas Hawaii memeriksa menu diet dari 3.237 pria. Setengahnya mengidap
prostat dan setengahnya tidak. Survei membuktikan para pria yang bebas kanker
ternyata mengasup lebih banyak sayuran dan kacang polong. Baru-baru ini penelitian
di Kanada menunjukkan hasil yang sama. Jadi, bila Anda ingin bebas dari kanker prostat,
makanlah sayuran setidaknya lima porsi sehari. Sayuran yang mengandung paling
banyak zat pencegah prostat adalah tomat. Tomat mengandung likopen,
salah satu keluarga karotenoid yang bersifat antioksidan.
Para ilmuwan dari Universitas Yale
telah menganalisis contoh darah dari 473 pria yang mengidap kanker prostat
maupun tidak. Mereka menemukan, pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak
likopen dalam darahnya, dibanding mereka yang sakit. Likopen terbaik terdapat
dalam tomat yang dimasak. Memasak tomat tak hanya memaksimalkan fungsi likopen,
tetapi juga menambah rasa tomat itu sendiri. Kini likopen dapat diperoleh dalam
bentuk suplemen, tetapi yang terbaik
tentu dari bahan segar alami.
"Tomat berisi lebih banyak lagi
karotenoid, selain likopen. Dan semua itu penting. Konsumsi setidaknya 3 buah
tomat seminggu untuk mencegah kanker prostat, " kata Dr. William Dahut dari
Institut Kanker Nasional AS.
Selenium menjadi primadona pencegah
kanker pada tahun 1996, ketika sebuah studi menunjukkan hasil yang tak terduga.
Para peneliti dari Universitas Arizona memberikan suplemen selenium kepada
pasien kanker kulit tiap hari, dengan harapan dapat mencegah kekambuhan.
Tindakan ini ternyata tidak memberi banyak manfaat. Namun, setelah enam tahun
hasil menunjukkan bahwa pemberian selenium itu justru dapat meredam pertumbuhan
kanker prostat. Hasil ini dikuatkan oleh beberapa studi lain. Selenium banyak
ditemukan alam makanan nabati, misalnya bawang putih. Untuk memenuhi kebutuhan,
Anda bisa juga mengonsumsi suplemen selenium 200 mkg per hari.
Peneliti Finlandia menemukan, vitamin
E dapat menekan risiko kanker prostat sampai 32 persen. Masalahnya, sulit
mendapat asupan vitamin E yang cukup dari makanan sehari-hari.
Minyak nabati kaya akan vitamin,
tetapi proses pengolahan bisa mengubah kadarnya. Kacang tanah, buncis, dan
sayuran hijau juga mengandung vitamin ini. Supaya kebutuhan tubuh tercukupi, Anda
bisa memperoleh vitamin E dari suplemen dengan dosis 400 IU per hari.(to/snr)
Sumber : eramuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar