12/12/2005 08:55 WIB
Hidup dalam Keadaan
Stres ternyata tidak hanya bisa mempengaruhi kemampuan berpikir dan
daya ingat karena otak mengecil, tapi juga membuat daya tahan tubuh semakin
buruk dan memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan
bahwa Hormon Stres Seperti Kortisol, akan meningkatkan resiko untuk
menderita Hipertensi, Penyakit Jantung, dan sebagainya. Ternyata bukan
itu saja, penelitian terbaru yang dilaporkan dalam Jurnal Psychoneuroendocrinology,
edisi Bulanan ini, mengatakan bahwa Hormon Stres juga akan membuat otak
mengecil.
Hormon stres yang tinggi akan membuat
daya ingat menurun dan hippokampus (bagian di otak) akan mengecil. Hippokampus
ini merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses belajar dan daya ingat.
Penelitian yang dilakukan hingga 6
tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam sekelompok orang dewasa. Ditemukan, orang
yang mempunyai kadar kortisol yang tinggi secara terus menerus akan
mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dibandingkan dengan orang yang mempunyai
kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu, paparan yang lama terhadap
kadar kortisol yang tinggi akan
membuat daerah hippokampus di otak, mengecil sebanyak 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan
mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan berpikir
yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap
anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan kortisol secara temporer
mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini hanya terjadi secara
temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan remaja yang berasal
dari golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon stres yang lebih
tinggi
dibandingkan mereka yang berasal dari
golongan sosial ekonomi yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa stres dapat
mempengaruhi fungsi otak, tanpa melihat pada usia. Dan stres dapat terjadi pada
semua kelompok usia yang akan mempengaruhi fisik maupun mental penderitanya.
Sementara itu, penelitian lain yang
dilakukan oleh para peneliti dari Australia membuktikan bahwa ada kaitan ilmiah
antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari masuk angin biasa hingga kanker.
Kelompok peneliti dari Gervan Institute, Sydney, pekan lalu, mengumumkan mereka
menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh saat orang dilanda stres, yakni neuropeptide
Y (NPY) merongrong sistem kekebalan tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh
sakit.
"Sampai kini ada bukti kuat
kaitan antara otak dan sistem kekebalan. Namun pada saat ini kita telah
mendapatkan koneksi itu, Saat stres, saraf melepaskan banyak NPY. Hormon itu masuk
ke aliran darah, tempat hormon tersebut menghuni sel-sel dalam sistem kekebalan
dan membinasakan patogen dalam tubuh. Bahwa stres membuat anda sakit kini bukan
lagi suatu mitos. Itu kenyataan dan kita perlu menghadapinya dengan
serius."
ujar Fabienne Mackay Peneliti dari
AustraliaPenemuan kelompok itu dipublikasikan dalam Journal of Experimental
Medicine edisi Senin.
Para peneliti mengemukakan mereka
berharap karya mereka akan menghasilkan dua jenis intervensi terapeutik.
Herbert Heerzog salah satu ilmuwan lainnya, mengemukakan neuropeptide Y telah
diketahui akan mempengaruhi tekanan darah dan detak jantung. Namun temuan
dampak hormon itu pada sistem kekebalan telah membuka pintu baru untuk mengatasi
berbagai penyakit.
"Stres membuat anda lebih rentan
saat anda, misalnya terkena flu, dan bahkan dalam situasi yang lebih serius,
seperti kanker. Hormon itu dapat membuat sakit menjadi lebih parah dalam situasi
ini," kata dia kepada Radio ABC.
Penyakit lain yang memiliki kaitan
dengan stres antara lain rhematoid arthritis, multiple scelerois, penyakit
Crohn, diabates tipe 1 serta lupus. Mackay menjelaskan, diperlukan waktu bertahun-tahun
untuk mengembangkan obat guna menghadapi pengaruh NPY. Solusi terbaik
untuk jangka pendek adalah memerangi
stres mereka. "Hal terbaik yang dilakukan adalah menghilangkan stres dari
kehidupan kita dengan cara mengorganisasi kembali cara hidup kita.
Mengubah gaya hidup kita dan
menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi, semampu kita,"
katanya. (to/is)
Sumber : Eramuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar